RSBI Dipacu Terapkan PAS
Palembang, 22 October 2009
Atasi Masalah Kualitas Data
PALEMBANG- Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar (Ditjen Dikdasmen) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), mendorong Rintisan Sekolah Bertarap Internasional (RSBI) menerapkan Paket Aplikasi Sekolah (PAS).
Kepala SMAN Plus 17 Palembang, Syaiful Bahri, mengatakan workshop PAS yang difasilitasi Ditjen Dikdasmen Depdiknas dilaksanakan mulai 21-25 Oktober yang diikuti 22 SMA Negeri/swasta yang ada di Sumsel. Pemateri dari Depdiknas yang terdiri dari tiga orang yakni Sri Apriyati H S kom, Endang, dan Siti Rahayu.
Kegiatan ini untuk membantu administrasi sekolah supaya terbantu khususnya dalam pendataan, pelaporan, dan pelayanan data dan informasi tentang sekolahnya kepada pihak luar yang membutuhkannya, maka sekolah harus menggunakan program Paket Aplikasi Sekolah (PAS). “Semua jenis kegiatan dapat dilihat di sini dalam bentuk transparansi,”ujar Syaiful, kemarin (21/10) di sela worshop.
Dikatakannya, sistem informasi manajemen pendidikan tingkat sekolah. Dengan program PAS, seluruh kegiatan sekolah akan diposting di website sekolah, termasuk kebutuhann guru, keuangan sekolah baik penerimaan dan pengeluaran, fasilitas sekolah antara lain buku, alat pendidikan, perlengkapan sekolah, lahan, ruang kelas, dan utilitas.
Acara yang dihadiri Kabid SMP/SM Disdikpora Drs H Riza Fahlevi MM, diikuti 22 SMA.di Sumsel . Dari Kota Palembang SMA 1, SMA 2, SMA 3, SMA 5, SMA 6, SMA 18, SMA 11, SMA 12, SMA 19 SMA Xaverius 1, SMA Xaverius 2, SMA Methodist 1, SMA PUSRI. Sedangkan dari luar Palembang yakni, SMA Talang Kelapa Banyuasin, SMA dan 3 Kayuagung dan SMA 1 Inderalaya.
Sementara itu, salah satu pemateri Sri Apriyati H SKom, mengatakan Ditjen Dikdasmen Depdiknas melakukan sosialisasi PAS ke 1.000 sekolah se Indonesia, agar pendataan seluruh kegiatan sekolah bisa diakses darimana saja melalui website.
Katanya, Paket Aplikasi Sekolah Pendidikan Menengah Atas (PAS-SMA) adalah piranti lunak sistem informasi manajemen pendidikan Menengah Atas untuk tingkat sekolah, yang secara khusus dirancang dan dibangun untuk dijalankan di setiap Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Indonesia. Pada 2009 ditargetkan sebanyak 1.000 sekolah sudah tersosialisasi penerapan PAS.
Untuk mencapainya, lanjut Sri, Depdiknas melakukan training of trainer bagi 50 sekolah RSBI di Indonesia dan setiap sekolah wajib mensosialisasikannya ke 20 sekolah di daerahnya. Untuk Sumsel SMA Plus Negeri 17 yang merupakan RSBI ditunjuk untuk menjadi trainer bagi 20 sekolah lainnya.
Pembangunan PAS-SMA, lanjutnya, diyakini sebagai solusi teknologi informasi (IT solution) terhadap masalah kualitas data dan informasi pendidikan yang selama ini menjadi salah satu kendala utama dalam perencanaan berbagai kegiatan dan perumusan berbagai kebijakan dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan menengah atas di Indonesia - baik di tingkat nasional maupun di tingkat regional yakni provinsi dan kabupaten/ kota. (mg21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar